Perkaratan pada Benda

Setiap benda yang terbuat dari besi pasti Bakan mengalami perkaratan. Apakah yang dimaksud perkaratan? Mengapa benda bisa mengalami perkaratan? Sebelum membahas materi perkaratan pada benda, mari kita coba lakukan dahulu kegiatan berikut.

Perkaratan

Mencari Penyebab Perkaratan

Alat dan Bahan:
  • Empat buah paku besi yang masih baru
  • Botol air mineral empat buah

Cara Kerja:

Perkaratan1. Masukkan sebuah paku ke dalam masing-masing botol.
2. Botol 1 diisi air hingga penuh, kemudian ditutup.
3. Botol 2 diisi air hingga setengah tinggi botol, kemudian ditutup.
4. Botol 3 dibiarkan tanpa diisi air, kemudian ditutup.
5. Botol 4 dibiarkan tanpa diisi air dan tidak ditutup.
6. Simpan keempat botol tersebut di tempat yang aman.
7. Biarkan keempat botol selama satu minggu, kemudian ambil dan amatilah.
8. Buatlah tabel keadaan paku berdasarkan hasil pengamatan kalian.
9. Diskusikan hasil pengamatan kalian, yang meliputi hal-hal berikut.
  • Paku yang mengalami perubahan warna dan penyebabnya.
  • Paku yang tidak mengalami perubahan warna dan penyebabnya.
  • Perbedaan keadaan paku pada botol 1 dan 3 serta penjelasannya.
  • Penyebab perubahan warna pada paku.

10. Buatlah kesimpulan hasil diskusi. 


Perhatikan kembali hasil pengamatan kalian. Paku adalah logam. Pada awalnya paku berwarna hitam mengilap. Setelah seminggu, paku berubah warna. Paku dalam botol mana sajakah yang berubah warna? Paku berubah warna karena adanya oksigen. Pada botol yang berisi air, paku akan berubah warna. Begitu juga botol yang tidak ditutup atau yang berisi udara dan air. Udara mengandung oksigen. Di dalam air juga terdapat oksigen yang terlarut di dalam air. Oksigen inilah yang menyebabkan paku berubah warna. Perubahan warna pada paku ini disebut perkaratan (korosi).

Perkaratan dapat terjadi pada logam. Perkaratan ditandai dengan bercak-bercak berwarna kuning kecokelatan. Perkaratan terjadi karena adanya reaksi antara logam dan oksigen. Reaksi ini dinamakan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi membentuk karat (besi oksida). Sebagian besar reaksi oksidasi terjadi di udara lembap.

Logam mengalami perkaratan karena sifatnya yang mudah teroksidasi. Logam yang dapat berkarat contohnya seng, besi, dan baja. Perkaratan pada logam bersifat merugikan. Logam menjadi rapuh dan rusak. Oleh karena itu, perkaratan pada logam perlu dicegah. Salah satunya dengan cara pengecatan. Cat menutupi permukaan logam sehingga tidak terkena udara. Dengan begitu, udara tidak dapat merusak logam.

Perhatikanlah pagar-pagar besi yang ada di sekitar kalian. Tahukah kalian mengapa pagar-pagar besi itu dicat? Cat membuat pagar terlihat indah. Selain itu, cat dapat mencegah perkaratan pada pagar besi. Akan tetapi, perkaratan dapat terjadi jika cat mengelupas. Oleh karena itu, orang biasanya melakukan pengecatan ulang. Apalagi jika sudah banyak cat yang mengelupas.

Selain itu, perkaratan dapat dicegah dengan cara lain. Logam dapat dilapisi dengan plastik. Plastik merupakan bahan antikarat. Perkaratan logam dapat dicegah selama lapisan plastik tidak rusak. Logam juga dapat dilapisi dengan logam lain yang lebih tahan karat. Contohnya, krom, emas, dan timah. Timah digunakan untuk melapisi bagian dalam kaleng makanan. Bagian tersebut menjadi mengilap dan tidak mudah berkarat. Beberapa logam juga dapat digabung menjadi satu dan disebut aloi. Cara ini juga dapat mencegah terjadinya perkaratan pada logam. Contohnya adalah penggabungan baja, krom, dan nikel. Hasilnya berupa stainless stell. Stainless stell merupakan logam antikarat.

Baca juga materi Perubahan Wujud Benda. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Kerajaan Singasari

Pesawat Sederhana